Pengamatan Demplot Desa Gombang


Tanipanganlestari.com, Pada Selasa (17/5) petani anggota dari Desa Gombang melakukan pengamatan ke-4 di lahan demplot SRP di Desa Barepan, Kec. Cawas, Kab. Klaten. Umur tanaman di lima kotak pengamatan telah mencapai 35 hari.

Sebelum pengamatan hari ini, petani telah melakukan penanganan gulma dengan cara penyorokan manual. Petani telah cukup memahami tentang pentingnya mengurangi penggunaan herbisida.Ada cerita menarik dari salah seorang petani yakni ia melakukan penanganan gulma dengan alat dinamai “Lilo” dan “Legowo”. “Lilo” dan “Legowo” sebenarnya adalah 2 alat sorok yang berbeda ukuran. Karena menggunakan sistem tanam jajar legowo, petani berinisiatif untuk membuat alat sorok dengan ukuran yang disesuaikan dengan jarak tanam jajar legowo 2:1. “Lilo” berukuran kecil dan “Legowo” berukuran besar. Ada harapan bahwa jika bertani dengan Lilo Legowo, pasrah dan berlapang dada dengan apapun kehendak Tuhan, petani akan selalu bahagia.

Yang menjadi perhatian pada pengamatan kali ini yakni di salah satu kotak pengamatan tidak ditemukan musuh alami. Padahal di beberapa titik teramati klaper.

Pada pengamatan kali ini dihadiri pula PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) Desa Gombang, Pak Dwi. Bahkan Pak Dwi juga ikut turun ke sawah untuk ikut mengamati bersama petani. Ada pesan dari beliau yang cukup menarik,

Penggunaan pestisida harus tepat waktu, tepat dosis dan tepat sasaran

Pak Dwi, PPL Desa Gombang

Ini menjadi sangat penting, setiap menemukan hama atau penyakit di lahan, jangan terburu-buru untuk melakukan aplikasi pestisida. Perlu diidentifikasi terlebih dahulu penyebab-penyebabnya. Dengan demikian bisa ditentukan apakah perlu dilakukan aplikasi pestisida, berapa dosisnya, kapan waktu terbaik melakukan penyemprotan dll.


BAGIKAN ARTIKEL

3 komentar pada “Pengamatan Demplot Desa Gombang

  • Jempol untuk petani gombang yg dg tekad ingin maju, mandiri dan berdaya-saing, selalu ingin belajar inovasi dan tehnologi untuk meningkatkan sumber daya manusia, agar tangguh menghadapi kemajuan jaman, cerdas dalam Pengaturan penggunaan zat dan pupuk kimia guna menjaga pelestarian lingkungan, belajar menciptakan Peluang untuk memasarkan hasil produksinya guna menghindari ketergantungan kpd para pengepul, yg pada akhirnya berpeluang meningkatkan kesejahteraannya.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *