Workshop Multi Pihak : Mendorong Kesejahteraan Petani melalui Pertanian Berkelanjutan


Pembicara Workshop Multi Pihak dari kiri ke kanan : Nana Suhartana, Hapsoro, S.H., Lilik Nugraharja, STP, M.Eng., Slamet Rahayu dan Isti Wigati S.Sos.

Tanipanganlestari.com, Episode 365 tahun 2022 sudah mau tamat. Sepanjang tahun 2022, Koperasi Tani Pangan Lestari telah banyak melakukan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas petani anggota koperasi. Mulai dari Demplot Budidaya Beras Berkelanjutan (SRP), Pelatihan tenaga tandur, pelatihan jurnalistik pemuda tani dan diakhiri dengan Workshop Multi Pihak: Mendorong Kesejahteraan Petani melalui Pertanian Berkelanjutan.

Berlangsung di Tjokro Hotel Klaten pada Selasa (20/12), ada 5 pihak yang berbicara pada kesempatan kali ini. Pertama, Nana Suhartana, Rice Program Manajer Rikolto in Indonesia. Menurut Nana, membangun sistem pangan berkelanjutan harus dimulai dari penguatan organisasi petani.

Yang kedua, Koperasi Tani Pangan Lestari melalui Slamet Rahayu menyampaikan apa saja upaya koperasi dalam mengembangkan pertanian berkelanjutan di tingkatan petani.

Selanjutnya, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Klaten, Lilik Nugraharja, STP, M.Eng. Lilik menyampaikan pentingnya memperbaiki tanah-tanah miskin dengan pupuk organik. Idealnya kadar bahan organik dalam tanah sebesar 5%. Perlu dilakukan berbagai usaha untuk mengembalikan kadar bahan organik dalam tanah hingga mencapai kondisi ideal. Namun perlu digaris bawahi, penambahan bahan organik ke dalam tanah lebih kuat pengaruhnya ke arah perbaikan sifat-sifat tanah dan bukan secara khusus meningkatkan unsur hara di dalam tanah.

Tak luput, Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan, Isti Wigati S.Sos., berbicara tentang membangun koperasi berbasis produk pertanian. Melalui koperasi pertanian bisa memberi jasa agar produk-produk yang dihasilkan para anggota dapat dipasarkan secara terpadu dengan harga yang layak, yang sepadan dengan segala jerih payahnya.

Terakhir, DPRD Kab. Klaten yang pada kesempatan ini diwakili oleh Wakil Ketua Komisi 2, Hapsoro, S.H. menyampaikan tentang kunci manajemen hulu hingga hilir dalam budidaya. Dimulai dari manajemen sumber daya manusia dengan mendorong keterlibatan pemuda namun tidak melupakan petani-petani senior. Dalam manajemen budidaya, ketepatan waktu dan pembacaan iklim menjadi penentu kualitas hasil panen. Terakhir, manajemen pasca panen juga tak kalah penting. 

Melalui workshop ini, diharapkan program-program koperasi semakin fokus dan terarah. Untuk menginjak tahun 2023, tentunya banyak hal yang perlu disiapkan agar KTPL menjadi koperasi yang berdaya saing dan berkelanjutan.

Penulis : Wahyu Eka Nugraha


BAGIKAN ARTIKEL


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *