tradisi jawa seiring dengan bertanam padi SRP.


WULEN SEPANEN JOTHO TINONOTO LAS KANG MENTES

(Malai padi masak serempak, susunan biji rapat dan rapi, biji padi padat, penuh dan berisi)

Dasar bertanam  

1Papat tancep, Wolu mupur, Rolas ngesat , Nembelas nembe tukule bakalan (bakal Las)
 daun 4 menanam, daun ke 8 pemupukan, daun 12 manajemen air, daun 16 keluar malai.
2Sawur mupur amegah dapur, Nyawisi tirto nyawiji jotho
 Pupuk untuk fase pertumbuhan rumpun, konsentrasi di air untuk fase generative
3Tinebehno tirto gyo samodro murih tunggul linangkung ngremboko
 jauhkan air seperti Samudra sedikit (bergilir) biar rumpun menjadi banyak
4Bolo ngremboko tinebihno marang rubedo
 Perbanyak kawan (musuh alami,predator dll) menjauhkan kita pada masalah hama
5Tumungkuling puspo tan sinareng wedaring wacono
 Ketika bunga padi muncul jangan pernah mengganggu tanaman.
6Adedasar cokro manggilingan ler-leran dadi daharan sepah jinatah ing lemah.
 Mendasarkan diri pada ekologi (rantai kehidupan), tanah menyediakan makanan bagi tanaman dan sisa kehidupan menjadi hak dari tanah

IstilahMaksudFaseHST
Sebar:  Senthong barang kang aji kebak ing rubedo (benih adalah tempat ideal untuk perkembangan hama dan penyakit)Pembenihan0
Papat Tancep :  Tandur cethek pituture (menanam padi dangkal (tancepan dan umur) dan rapi (jajar legowo 2 : 1)Tanam0
Nglilir :  Nggilir ilining tirto (setelah tanam usahakan kering setelah 3 hari baru air bergiliran)Pengairan5 – 7
Manak :  Marake nigan arupo karang (banyak telur serangga seperti karang)Tumbuh anakan15 – 20
Mutu :Metune bangso kutu (saatnya keluar kutu – kutuan (mrutu, wereng, dll)Pertengahan pertumbuhan25 – 35
Dandan /ngapitNgancik pemetuning Tikus (mulai keluarnya tikus)Awal generative (peanjangan batang)45 – 50
Meteng :  Mengku tengoro minggaheng kemonggo. (memberi tanda kehadiran dan naiknya laba-laba)Tanaman padi mulai tampak gemuk50 – 55
Mecuti / Mrapu  Mancik Purnaning Upoyo (fase berbunga tidak boleh di ganggu sama sekali. segala Tindakan di sawah harus diakhiri untuk sementara)Satu dua tanaman keluar malai55 – 65
Ngembang :  Ngembakaneng bongso kumbang lan lembing (akan banyak jenis kumbang dan lebing)Malai sudah rata65 – 75
Najin :  Nanjan Cilik Jinulukan walang /Nanceping janur ing nampingan Mulainya serangan walangsangit / menancapkan janur di saluran pintu air.Mulai pengisian75 – 85
Ngapur :  Ngancik purnaning rubedo Padi mulai matang, dan sudah tidak ada lagi serangan yang akan memberi dampak siknivikan pada tanaman.Fase awal pemadatan85 – 95
Nguning :  Ngupiyo ningkeping jotho Saatnya padi masak dan tinggal menunggu panen, saat air harus benar-benar habis.Penuaan malai95 – 100
Panen :  Panggunggunge ajineng tetanen (petani menghitung keuntungan dengan hasil produksi, besarnya hasil panen yang didapat dikurangi dengan seluruh pengeluaran)90% padi sudah kuning100 – 110

Tukir.


BAGIKAN ARTIKEL

Satu komentar pada “tradisi jawa seiring dengan bertanam padi SRP.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *