Pembuatan Jamur Keberuntungan Abadi (JAKABA) untuk Keuntungan Petani dan Lingkungan Lestari


Proses pembuatan JAKABA

Perkembangan organisme pengganggu tanaman dalam dunia pertanian dewasa ini perlu mendapatkan perhatian yang lebih serius. Hal ini dikarenakan beberapa hal diantaranya perubahan iklim maupun semakin banyaknya varian jenis OPT tersebut. Penggunaan pestisida kimia yang kurang tepat dan kurang selektif juga punya andil dalam hal ini. dalam pengendalian.

Pertanian masa depan harus diarahkan kepada pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Penggunaan bahan bahan kimia yang merugikan kesehatan dan lingkungan perlu dikurangi dan ditekan, penggunaan bahan bahan  organik dalam budidaya pertanian menjadi hal yang penting untuk ditingkatkan. Termasuk didalamnya penggunaan mikroba hayati yang aman bagi lingkungan

Jamur jakaba ditemukan oleh Aba Junaidi Sahid, salah seorang petani maju dari banyuwangi setelah melakukan beberapa percobaan dalam menangani penyakit Fusarium. Jamur jakaba yang adalah salah satu sumber organik yang dapat dijadikan pupuk untuk menyuburkan tanaman sekaligus sebagai agen hayati pengendali jamur jamur lain yang merugikan tanaman. Jamur Jakaba  yang merupakan singkatan dari jamur keberuntungan abadi  umumnya digunakan dalam bentuk pupuk cair yang diaplikasikan ke bagian tanaman. Dengan filosofi ‘asmo kinaryo jopo’, nama adalah doa: diharapkan menjadi sarana bagi keberuntungan bagi petani dalam budidaya tanaman dan mengolah bumi.

Secara penampakan fisik jamur jakaba memiliki bentuk seperti koral karang yang bertekstur renyah. Jamur ini memiliki warna cokelat atau kemerahan pada bagian atasnya dan berwarna kehijauan serta bertekstur kenyal, tetapi mudah patah pada bagian bawahnya yang berwujud seperti akar akar tanaman.

PEMBUATAN JAMUR JAKABA

Siapa saja bisa membuat jamur jakaba. Bahannya ada disekitar kita dan murah harganya. Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan jakaba  antara lain, akar-akar an seperti akar bambu, air leri dan pelet ikan. Bahan-bahan dimasukkan dalam sebuah wadah, ditutup dengan kain agar sirkulasi udara masih bisa lancer, selanjutnya dibiarkan selama kurang lebih 14 hari, hindarkan wadah  dari goyangan / gerakan karena akan merusak jamur. Setelah dibiarkan selama kurang lebih 14 hari jamur akan mulai tumbuh. Penggunaan pelet untuk pakan ikan berfungsi untuk pancingan jamur.  Ada juga yang memakai dedak sebagai pengganti pellet. Bahkan ada percobaan hanya dengan air leri saja juga berhasil tumbuh jakaba..

APLIKASI

Cara aplikasi jamur jakaba bisa dengan cara penyemprotan maupun kocoran.  Langkah pertama adalah dengan menghaluskan terlebih dahulu jamur jakaba dengan blender dan ditambahkan dengan air leri secukupnya, kemudian diambil sebanyak 800 ml larutan jakaba yang sudah jadi dan dicampurkan dengan air sebanyak 20 liter. Atau, gunakan sesuai dengan kebutuhan. Pengaplikasian bisa disemprotkan ke seluruh bagian tanaman secara merata dan seputar batang dan perakaran..

Manfaat jamur jakaba untuk tanaman antara lain :

  1. Mempercepat pertumbuhann tanaman yang kerdil 
  2. Memperpanjang umur tanaman 
  3. Mengatasi fusarium, Fusarium merupakan patogen pada tanaman yang dapat menyebabkan penyakit hawar

Jakaba sendiri mengandung karbohidrat yang berupa pati, vitamin B, mineral serta berbagai protein. Karbohidrat dalam jumlah yang tinggi akan membantu proses terbentuknya hormon tumbuh berupa Auksin, Giberelin dan Alanin. Ketiga jenis hormon tersebut bertugas merangsang pertumbuhan pucuk daun, mengangkut makanan ke sel-sel terpenting daun dan batang.


BAGIKAN ARTIKEL


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *